Langsung ke konten utama

Si “Puber Agama” dan Pesona Gus Mus

Si “Puber Agama” serta Pesona Gus Mus. Kamu pantas sering belajar buat mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka menggunakan kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul internal membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Ada sekeliling kali hal yang bukan main mengusik aku, terutama ujaran-ujaran dari kalangan OPB (Orang Pintar Baru) mengenai sosok Gus Mus serta Cak Nun. Biasanya para OPB yang penampakannya paling sholeh serta sholehah ini doyan menilai sesuatu dari kulitnya. Ahh si Gus Mus ga ada jenggotnya, jarang pake jubah, jidatnya ga item, jarang teriak-teriak mengeluarkan dalil-dalil berbahasa arab (mboh lah mau ayat, hadits atau apa yang penting bahasa arab). Bahkan mereka sama sekali tiada sudi menganggap Gus Mus bagaikan Kiyai sekalipun Gus Mus lahir di kalangan keluarga Kiyai serta besar di Pesantren.
Para OPB bertambah suka menyebut sosok seperti Gus Mus serta Cak Nun bagaikan ‘Budayawan’, jadi seorang Budayawan tiada layak dijadikan rujukan agama. Beda menggunakan ustadz-ustadz yang berjenggot lebat, kocar-kacir, jidat hitam, selalu bergamis minimal celana cingkrang serta kemana-mana menenteng dalil-dalil berbahasa arab (mboh lah mau ayat, hadits atau lirik lagu Magadir yang penting bahasa arab) serta selalu berteriak “Kembalilah pada Qur’an serta Sunnah”. Orang-orang seperti ini bukan main gampang meraih hati kalangan ‘awam religius’ yang gampang jatuh hati pada kulit, kendatipun sang ustadz sebanding muallaf, ustadz dadakan yang anyar kemarin sore pensiun jadi selebritis, atau.. atau.. ahh sudahlah.
Gelar ‘Budayawan’ yang diberikan pada Gus Mus serta Cak Nun pun digunakan bagaikan dasar buat menolak mereka. Mereka bilang “Ahh mereka kan tahunya cuma bikin syair, bikin puisi, mana tahu soal agama, mana pernah bahas bid’ah, bahas jihad, bahas khilafah atau hal-hal syar’i lainnya.”
Susah memang mengubah persepsi kalangan ‘puber agama’ ini. Orang-orang seperti Gus Mus serta Cak Nun dikenal bagaikan budayawan bukan karena mereka hanya tahu membuat puisi serta syair, tapi mereka menilai kearifan lokal serta budaya Nusantara, serta itulah sisi ‘Budayawan’nya. Mereka sudah khatam di pesantren menggunakan dalil-dalil mentah internal beragama, serta mereka wujudkan internal puisi serta sastranya.
Mereka paham bahwa dalil-dalil naqli yang mentah itu tiada bisa langsung disajikan kepada kalangan awam sebagaimana buku-buku kedokteran tiada bisa tiba-tiba disajikan kepada masyarakat serta menyuruh mereka mengobati dirinya sendiri.
Inilah bedanya mereka menggunakan ustadz-ustadz dadakan, serta biasanya yang dadakan itu cenderung ekstrim serta radikal. Yang penting hapal serta bisa menyajikan satu dua hadits serta dua tiga ayat sudah berasa punya gelar Lc (Langsung ceramah) serta mengeluarkan fatwa-fatwa instan halal-haram, seruan jihad, Anti-Nasionalisme dll. Ironisnya mereka banyak diikuti karena penampakannya yang agamis, berjubah, menggunakan jenggot melebat serta jidat menghitam, maka menggunakan itu kalangan ‘awam religius’ mau jatuh terpana menelan seluruh ujarannya.
Berbeda menggunakan orang-orang seperti Gus Mus serta Cak Nun ini, mereka sudah khatam dijejali dalil-dalil naqli internal teks-teks suci agama serta kini mereka menyederhanakannya internal bentuk sastra serta bahasa seni pada kaumnya. Mereka tiada lagi suka menyajikan khotbah serta ceramah menggunakan dalil-dalil internal bentuk mentah, tapi mereka memprosesnya serta menyajikannya internal bahasa sastra, sebagaimana Maulana Jalaluddin Rumi membuat syair-syair indah sufisme bagaikan hasil renungan penghambaan serta pengembaraan tasawwuf, padahal ia sebanding Syaikh besar sebuah Thoriqoh serta bukan sekedar “Budayawan”.
Anda tiada bisa memberikan dalil-dalil mentah kepada seluruh manusia serta menyuruh mereka menafsirkan sendiri-sendiri seraya menyebut itu mengikuti “Qur’an serta Sunnah”. Padahal Allah sendiri telah berfirman bahwa firman-firman-Nya internal Qur’an itu “La yamassuhu illal muthahharun”. Jangankan masyarakat awam, para Imam Mazhab pun saling berbeda internal menafsirkan “Qur’an serta Sunnah”.
Bila kita serahkan dalil-dalil mentah ke kalangan awam lalu masyarakat seenaknya menafsirkan masing-masing, yang ada sebanding munculnya khawarij serta teroris-teroris semacam ISIS, Al-Qaeda, Boko Haram, Abu Sayyaf dll yang menafsirkan “Qur’an serta Sunnah” seenak perutnya sendiri. Sebagaimana bila kita sajikan buku-buku kedokteran pada awam tiada lantas tiba-tiba bisa membuat mereka selaku dokter. Kalau dilepas begitu saja, jadilah para dokter malpraktek yang sekadar belajar secara tekstual dari teks-teks mentah buku tanpa pembimbing.
Dalam acara Mata Najwa terakhir aku mendengar kata wasiat terakhir Gus Mus. Dia berkata menggunakan sebuah kalimat simpel, “Tetaplah jadi manusia, mengertilah manusia serta manusiakanlah manusia”. Itulah inti alasan mengapa Tuhan menciptakan agama buat manusia, serta itulah inti diutusnya Sayyidul Wujud Muhammad bagaikan Rahmatan lil ‘Alamin. Bukan hanya buat satu golongan manusia tapi buat segenap umat manusia, bahkan juga hewan serta tumbuh-tumbuhan. Manusia disini sebanding manusia seutuhnya, manusia yang bukan hanya terdiri dari Nafs Basyariyah, tapi juga Nafs Insaniyah-nya. Manusia yang bukan hanya berwujud manusia, tapi jiwanya manusia.
Oleh: Ahmad Zain Oul Mottaqin
Source: www.voa-islamnews.com

Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bacaan Sholawat Taisir dan Khasiatnya Yang Luar Biasa

Bacaan Sholawat Taisir serta Khasiatnya Yang Luar Biasa . Kamu perlu sering belajar kepada mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka pada penjelasan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia internal membaca share terbaru.Sholawat Taisir lurus suatu sholawat yang bermanfaat serta berhasiat kepada mempermudah segala sesuatu yang sulit. Sesuai namanya, Taisir berarti meringankan. Selain mendapat pahala perincian pembacanya menyimpan juga keajaiban yang amat menakjubkan sekali baik disadari ataupun enggak disadari. Sholawat Taisir banyak digunakan seperti wasilah kepada membuka atau memecahkan segala sesuatu yang sulit-sulit atau rumit – rumit. Adapun kejaiban dari sholawat tersebut menyimpan aura yang amat hebat jadi dapat berfungsi kepada membuka kerudung yang amat sulit kepada ditembus. بِسْـــمِ للهِ الرَّحْمٰـنِ الـرَّحِـيْمِ اَللّٰـهُـمَّ صَلِّ عَـلٰى سَيِّـدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَـلٰى اٰلِ سَيِّــدِنَامُحَمَّدٍ ، صَـلَاةً تَفْـ

Amalan Mustajab ! Membaca Wirid Surat al-Fatihah Untuk Segala Hajat

Amalan Mustajab ! Membaca Wirid Surat al-Fatihah Untuk Segala Hajat . Kamu wajib sering belajar bakal mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka pada kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan unggul internal membaca share terbaru.Tidak diragukan lagi bahwa surat al-Fatihah mengantongi banyak sekali fadhilah, keistimewaan, manfaat serta khasiat yang luar biasa. Bukan hanyak bakal hajat kekayaan, tapi banyak hajat bisa kita mohonkan kepada Allah pada wasilah surat al-Fatihah ini. Karena itu kagak mengherankan jika banyak orang yang membaca wirid al-fatihah ini pada jumlah tertentu, 7 kali, 10 kali, 100 kali bahkan 1000 kali. Surah Al-Fatihah (الفاتحة , al-Fātihah, “Pembukaan”) sebanding surat pertama internal Kitab Suci Al Qur’an. Surah ini diturunkan di Mekah serta terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan pada lengkap diantara surah-surah yang ada. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena pa

Amalan Doa Ayat 1000 Dinar Untuk Mendatangkan Rejeki Kilat

Amalan Doa Ayat 1000 Dinar Untuk Mendatangkan Rejeki Kilat . Kamu perlu sering belajar kepada mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka serta penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan utama intern membaca share terbaru.Amalan Doa Ayat 1000 Dinar - Kali ini aku bakal berbagi amalan doa ayat 1000 dinar yang sudah bukan main masyhur serta populer di kalangan para spiritualis. Amalan serta ijazahnya di share oleh seorang kaskuser yang bernama Baginda Wizoon yang diperuntukkan porsi pembaca semua yang berkenan kepada mengamalkannya. Dan inilah yang ditulis oleh Baginda Wizaon. Amalan ini berbeda serta amalan doa 1001 Dinar ya. Amalan doa ini dinamakan serta nama Amalan Ayat 1000 Dinar, dikarenakan apabila seseorang mencoba mengamalkan Ayat 1000 Dinar ini serta kesungguhan hati serta serta penuh keyakinan yang serius maka si pengamal Amalan doa ayat 1000 dinar ini benar-benar bakal mendapatkan Rezki berupa pecahan Uang Dinar sebanyak