Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy. Kamu wajar sering belajar perincian mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka sambil penerangan terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan utama internal membaca share terbaru.
Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, serta berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang serta terlihat olehnya seorang jantan-jantan yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini sepantasnya orang Arab baduwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu serta kegagahanmu, pasti engkau mau aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang baduwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”
“Saya percaya sambil mantap buat kenabiannya, sekalipun ane belum pernah melihatnya, serta membenarkan perutusannya, sekalipun ane belum pernah berjumpa dengannya,” kata orang Arab baduwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia serta penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi dihadapannya, ia tercengang, seperti enggak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk perincian mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. merampas tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan perincian selaku seorang yang takabbur yang berharap dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit ia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu serta bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar ia enggak terpesona sambil belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah mau menghisabnya di hari Mahsyar nanti, mau menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan mau membuat perhitungan buat amalan hamba, maka hamba pun mau membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab baduwi itu.
“Apakah yang mau engkau perhitungkan sambil Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.
“Jika Tuhan mau memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba mau memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,“ jawab orang itu. “Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba mau memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba mau memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!“
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun merintih mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, cairan perlengkapan penglihat beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, serta bersabda: Berhentilah engkau dari merintih! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih serta tahmidnya, jadi la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah enggak mau menghisab dirinya, juga enggak mau memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya serta la mau selaku temanmu di syurga nanti!”
Betapa sukanya orang Arab baduwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu merintih karena enggak berdaya menahan keharuan dirinya.
Sumber : nu online
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, serta berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang serta terlihat olehnya seorang jantan-jantan yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini sepantasnya orang Arab baduwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu serta kegagahanmu, pasti engkau mau aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang baduwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”
“Saya percaya sambil mantap buat kenabiannya, sekalipun ane belum pernah melihatnya, serta membenarkan perutusannya, sekalipun ane belum pernah berjumpa dengannya,” kata orang Arab baduwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia serta penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi dihadapannya, ia tercengang, seperti enggak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk perincian mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. merampas tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan perincian selaku seorang yang takabbur yang berharap dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit ia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu serta bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar ia enggak terpesona sambil belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah mau menghisabnya di hari Mahsyar nanti, mau menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan mau membuat perhitungan buat amalan hamba, maka hamba pun mau membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab baduwi itu.
“Apakah yang mau engkau perhitungkan sambil Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.
“Jika Tuhan mau memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba mau memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,“ jawab orang itu. “Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba mau memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba mau memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!“
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun merintih mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, cairan perlengkapan penglihat beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, serta bersabda: Berhentilah engkau dari merintih! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih serta tahmidnya, jadi la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah enggak mau menghisab dirinya, juga enggak mau memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya serta la mau selaku temanmu di syurga nanti!”
Betapa sukanya orang Arab baduwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu merintih karena enggak berdaya menahan keharuan dirinya.
Sumber : nu online
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Komentar
Posting Komentar