Wahabi kotori kesucian Makkah atau Madinah. Kamu wajib sering belajar jatah mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka oleh berita terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan termulia intern membaca share terbaru.
Wartaislami.com ~ Dua kota suci jatah umat Islam, Makkah atau Madinah di Arab Saudi, seolah perempuan genit. Bersolek atau terus merias diri.
Makkah atau Madinah kini telah menjelma selaku metropolitan oleh pelbagai fasilitas modern atau confortable. Pemerintah Arab Saudi beralasan semua proyek mempercantik Makkah atau Madinah ini demi keamanan atau kenyamanan jamaah.
Namun banyak pihak mengkritik kebijakan semacam itu. Apalagi pembangunan besar-besaran itu mengorbankan begitu banyak situs bersejarah semasa Nabi Muhammad atau sahabatnya masih hidup. Kita telah kehilangan rumah Aminah (ibu Rasulullah), kediaman Khadijah (istri Rasulullah), atau banyak lagi.
Dr. Irfan al-Alawi, Direktur Eksekutif the Islamic Heritage Research Foundation, juga yang paling keras mengecam kebijakan pemusnahan situs-situs berkaitan oleh Rasulullah itu. Semua oleh alasan buat menghindari syirik atau bidah. “Makkah tak lagi sakral jatah beribadah,” kata sejarawan Makkah atau Madinah ini kepada merdeka.com dua pekan lalu. Dia mengingatkan umat Islam sudah terlambat menolong Makkah dari kehancuran, tapi belum telat buat mencegah hal itu terjadi di Madinah.
Sayang, oleh alasan keamanan, pengajar teologi Islam atau tasawuf ini menolak mengungkapkan berita soal pribadi atau keluarganya. “Keamanan aku atau keluarga bukan main penting,” ujarnya.
Berikut penjelasan Irfan al-Alawi saat dihubungi Faisal Assegaf lewat telepon selulernya.
Seberapa buruk kebijakan Arab Saudi intern memodernisasi dua kota suci Makkah atau Madinah?
Bahaya dari memodernisasi terhadap Makkah atau Madinah betul telah menjadikan dua kota itu seperti Las Vegas. Dalam 50 atau 60 tahun terakhir, kita telah kehilangan hampir 4.500 situs Islam bersejarah semasa hidup Nabi Muhammad, ahlul bait, atau para sahabat.
Dalam perkembangan kini, Anda melihat kini sudah berdiri sebuah gedung besar menghadap ke hadap Kabah. Bangunan ini berdiri oleh meratakan sejumlah tempat bersejarah, juga rumah Abu Bakar kini selaku Hotel Hilton. Dalam perkembangan terbaru, modernisasi di Makkah bakal menggusur rumah kelahiran nabi, diganti oleh perpustakaan atau istana imam Masjid Al-Haram.
Rezim Wahabi juga telah menghilangkan kediaman Khadijah atau diganti oleh toilet atau kamar mandi terbesar di Masjid Al-Haram. Saya juga prihatin ketika proses penggalian di rumah Khadijah sedang berlangsung sebab di sana terdapat ruangan tempat Fathimah dilahirkan atau Malaikat Jibril juga pernah bertamu ke sana.
Perpustakaan kini berdiri di dekat Masjid Al-Haram tadinya di sana terdapat rumah Aminah. Kami mengantongi peta soal tempat-tempat bersejarah telah dilenyapkan, namun pemerintah Saudi membantah semua itu.
Saya pikir bukan main penting jatah kaum orang islam dari seluruh dunia jatah menyadari apa yang sebenarnya telah terjadi. Sayangnya, umat Islam kadang kian emosional terhadap apa menimpa Masjid Al-Aqsa di Yerusalem ketimbang bencana dialami Makkah atau Madinah. Kita mesti kian mengkhawatirkan apa yang terjadi Makkah atau Madinah di bawah kontrol Bani Saud menyebut mereka selaku Islam sejati.
Ketika tempat-tempat bersejarah di Makkah atau Madinah hilang, tak ada yang protes. Ada begitu banyak petisi di Internet menentang rezim Wahabi di Saudi jatah melanjutkan kebijakan mengikis tempat-tempat bersejarah. Kita wajib sadar soal apa yang telah terjadi di Makkah atau Madinah sejak 1924 sampai kini atau apa yang bakal terjadi di masa depan.
Pelbagai gedung besar atau megah sudah banyak bermunculan di hadapan Kabah. Karena Makkah sudah tak bisa lagi ditolong, kita masih bisa mencegah agar musibah serupa tak menimpa Madinah. Apalagi Saudi sudah menyiapkan rencana memodernisasi Madinah seperti di Makkah. Kita wajib menghentikan rencana itu sebelum terlambat. Sekarang kita sudah terlambat menolong Makkah, namun kita belum telat mencegah bencana serupa terjadi di Madinah.
Bisa Anda sebutkan tempat paling bersejarah bakal dimusnahkan Saudi intern proyek modernisasi di Madinah?
Tempat bersejarah paling penting di Madinah bakal dimusnahkan betul lima masjid: Masjid Fath, Masjid Ali, Masjid Fathimah, Masjid Umar, Masjid Sulaiman Parsi. Rezim Bani Saud sedang membangun masjid bukan main besar jatah menggantikan masjid-masjid itu. Masjid Fath tentu saja paling penting karena nabi pernah salat, berdoa, atau berjumpa Malaikat Jibril di sana.
Pemerintah Saudi telah melarang jamaah haji atau umrah pergi atau salat di masjid itu. mereka diarahkan salat di masjid pertama kali tengah dibangun di areal sama. Selama bertahun-tahun ada kekhawatiran rezim Wahabi ingin menghancurkan makam nabi, Abu Bakar, atau Umar. Mereka ingin memindahkan jenazah ketiga orang ini ke Baqi karena dianggap bisa menimbulkan syirik.
Di Madinah juga terdapat sebuah gua bersejarah di Gunung Uhud. Gua itu pernah selaku tempat Rasulullah beristirahat sehabis cedera intern Perang Uhud. Namun pemerintah Saudi telah menutup gua itu oleh beton maka jamaah tak bisa melihat ke sana.
Menurut Anda, pemerintah Saudi telah menyuap negara-negara orang islam agar tak bersuara menentang penghancuran tempat-tempat bersejarah di Makkah atau Madinah?
(tertawa) Tentu saja. Saya pikir OKI (Organisasi Konferensi Islam) telah selaku boneka Saudi. Mereka melarang negara-negara orang islam jatah bersuara menentang Arab Saudi. Saudi juga telah menyuap negara-negara orang islam miskin maka mereka tak memprotes atau terus melanjutkan penghancuran tempat-tempat bersejarah di Makkah atau Madinah. Mereka terus menyebarluaskan ideologi Wahabi tanpa henti.
Bisakah kita simpulkan Makkah tak lagi sakral?
Memang benar Makkah sudah tak sakral lagi buat beribadah karena sudah terlalu modern. Makkah kini telah selaku seperti Manhattan atau Las Vegas. Sedangkan di Madinah alhamdulillah karena kondisi di sekeliling Masjid Nabawi belum terlalu modern.
Apakah Anda yakin pemerintah Saudi bakal berani memindahkan makam Nabi Muhammad dari intern Masjid Nabawi?
12 tahun lalu, Muqbil bin hadi al-Wadii, mahasiswa Universitas Madinah, menulis sebuah tesis soal kubah dibangun di kepada makam Nabi Muhammad disponsori oleh Syekh Hammad al-Ansari. Dalam tesis itu, Muqbil bilang makam suci nabi atau kubahnya betul inovasi besar atau kedua hal itu mesti dihancurkan. Tesis ini memperoleh nilai bukan main tinggi.
Muqbil betul murid dari Muhammad bin Al-Uthaimin, Muhammad Nasiruddin al-Albani, atau bekas mufti agung Arab Saudi Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.
Menurut perkiraan Anda, jika tak ada tindakan tegas dari umat Islam sedunia, kapan semua tempat bersejarah di Makkah atau Madinah bakal lenyap?
Petisi-petisi menuntut agar pemusnahan situs=situs bersejarah di kota suci itu tak berhasil atau ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Yang perlu dilakukan kaum orang islam betul melobi menteri atau bagian parlemen mereka. Meski isu ini penting, tapi wajib ditangani oleh kalangan ahli paham apa yang terjadi ketimbang warga orang islam biasa tak mengantongi petunjuk atau tak kompeten.
Apakah polisi syarian Saudi melakukan diskriminasi sela keluarga kerajaan oleh warga negara biasa?
Polisi syariah (mutawa) tak berdaya menghadapi kaum elite atau keluarga kerajaan. Namun mereka bertindak tegas terhadap warga orang islam biasa atau jamaah. memang ada standar ganda intern penerapan hukum syariah di Saudi.
Apakah Anda setuju Makkah atau Madinah di bawah otoritas orang islam internasional?
Saya percaya dua kota suci itu mestinya dikelola oleh Ahlu Sunnah wal Jamaah seperti Kekhalifahan Usmaniyah berkuasa berabad-kurun oleh menghormati tanah suci.
Source: www.merdeka.com
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Wartaislami.com ~ Dua kota suci jatah umat Islam, Makkah atau Madinah di Arab Saudi, seolah perempuan genit. Bersolek atau terus merias diri.
Makkah atau Madinah kini telah menjelma selaku metropolitan oleh pelbagai fasilitas modern atau confortable. Pemerintah Arab Saudi beralasan semua proyek mempercantik Makkah atau Madinah ini demi keamanan atau kenyamanan jamaah.
Namun banyak pihak mengkritik kebijakan semacam itu. Apalagi pembangunan besar-besaran itu mengorbankan begitu banyak situs bersejarah semasa Nabi Muhammad atau sahabatnya masih hidup. Kita telah kehilangan rumah Aminah (ibu Rasulullah), kediaman Khadijah (istri Rasulullah), atau banyak lagi.
Dr. Irfan al-Alawi, Direktur Eksekutif the Islamic Heritage Research Foundation, juga yang paling keras mengecam kebijakan pemusnahan situs-situs berkaitan oleh Rasulullah itu. Semua oleh alasan buat menghindari syirik atau bidah. “Makkah tak lagi sakral jatah beribadah,” kata sejarawan Makkah atau Madinah ini kepada merdeka.com dua pekan lalu. Dia mengingatkan umat Islam sudah terlambat menolong Makkah dari kehancuran, tapi belum telat buat mencegah hal itu terjadi di Madinah.
Sayang, oleh alasan keamanan, pengajar teologi Islam atau tasawuf ini menolak mengungkapkan berita soal pribadi atau keluarganya. “Keamanan aku atau keluarga bukan main penting,” ujarnya.
Berikut penjelasan Irfan al-Alawi saat dihubungi Faisal Assegaf lewat telepon selulernya.
Seberapa buruk kebijakan Arab Saudi intern memodernisasi dua kota suci Makkah atau Madinah?
Bahaya dari memodernisasi terhadap Makkah atau Madinah betul telah menjadikan dua kota itu seperti Las Vegas. Dalam 50 atau 60 tahun terakhir, kita telah kehilangan hampir 4.500 situs Islam bersejarah semasa hidup Nabi Muhammad, ahlul bait, atau para sahabat.
Dalam perkembangan kini, Anda melihat kini sudah berdiri sebuah gedung besar menghadap ke hadap Kabah. Bangunan ini berdiri oleh meratakan sejumlah tempat bersejarah, juga rumah Abu Bakar kini selaku Hotel Hilton. Dalam perkembangan terbaru, modernisasi di Makkah bakal menggusur rumah kelahiran nabi, diganti oleh perpustakaan atau istana imam Masjid Al-Haram.
Rezim Wahabi juga telah menghilangkan kediaman Khadijah atau diganti oleh toilet atau kamar mandi terbesar di Masjid Al-Haram. Saya juga prihatin ketika proses penggalian di rumah Khadijah sedang berlangsung sebab di sana terdapat ruangan tempat Fathimah dilahirkan atau Malaikat Jibril juga pernah bertamu ke sana.
Perpustakaan kini berdiri di dekat Masjid Al-Haram tadinya di sana terdapat rumah Aminah. Kami mengantongi peta soal tempat-tempat bersejarah telah dilenyapkan, namun pemerintah Saudi membantah semua itu.
Saya pikir bukan main penting jatah kaum orang islam dari seluruh dunia jatah menyadari apa yang sebenarnya telah terjadi. Sayangnya, umat Islam kadang kian emosional terhadap apa menimpa Masjid Al-Aqsa di Yerusalem ketimbang bencana dialami Makkah atau Madinah. Kita mesti kian mengkhawatirkan apa yang terjadi Makkah atau Madinah di bawah kontrol Bani Saud menyebut mereka selaku Islam sejati.
Ketika tempat-tempat bersejarah di Makkah atau Madinah hilang, tak ada yang protes. Ada begitu banyak petisi di Internet menentang rezim Wahabi di Saudi jatah melanjutkan kebijakan mengikis tempat-tempat bersejarah. Kita wajib sadar soal apa yang telah terjadi di Makkah atau Madinah sejak 1924 sampai kini atau apa yang bakal terjadi di masa depan.
Pelbagai gedung besar atau megah sudah banyak bermunculan di hadapan Kabah. Karena Makkah sudah tak bisa lagi ditolong, kita masih bisa mencegah agar musibah serupa tak menimpa Madinah. Apalagi Saudi sudah menyiapkan rencana memodernisasi Madinah seperti di Makkah. Kita wajib menghentikan rencana itu sebelum terlambat. Sekarang kita sudah terlambat menolong Makkah, namun kita belum telat mencegah bencana serupa terjadi di Madinah.
Bisa Anda sebutkan tempat paling bersejarah bakal dimusnahkan Saudi intern proyek modernisasi di Madinah?
Tempat bersejarah paling penting di Madinah bakal dimusnahkan betul lima masjid: Masjid Fath, Masjid Ali, Masjid Fathimah, Masjid Umar, Masjid Sulaiman Parsi. Rezim Bani Saud sedang membangun masjid bukan main besar jatah menggantikan masjid-masjid itu. Masjid Fath tentu saja paling penting karena nabi pernah salat, berdoa, atau berjumpa Malaikat Jibril di sana.
Pemerintah Saudi telah melarang jamaah haji atau umrah pergi atau salat di masjid itu. mereka diarahkan salat di masjid pertama kali tengah dibangun di areal sama. Selama bertahun-tahun ada kekhawatiran rezim Wahabi ingin menghancurkan makam nabi, Abu Bakar, atau Umar. Mereka ingin memindahkan jenazah ketiga orang ini ke Baqi karena dianggap bisa menimbulkan syirik.
Di Madinah juga terdapat sebuah gua bersejarah di Gunung Uhud. Gua itu pernah selaku tempat Rasulullah beristirahat sehabis cedera intern Perang Uhud. Namun pemerintah Saudi telah menutup gua itu oleh beton maka jamaah tak bisa melihat ke sana.
Menurut Anda, pemerintah Saudi telah menyuap negara-negara orang islam agar tak bersuara menentang penghancuran tempat-tempat bersejarah di Makkah atau Madinah?
(tertawa) Tentu saja. Saya pikir OKI (Organisasi Konferensi Islam) telah selaku boneka Saudi. Mereka melarang negara-negara orang islam jatah bersuara menentang Arab Saudi. Saudi juga telah menyuap negara-negara orang islam miskin maka mereka tak memprotes atau terus melanjutkan penghancuran tempat-tempat bersejarah di Makkah atau Madinah. Mereka terus menyebarluaskan ideologi Wahabi tanpa henti.
Bisakah kita simpulkan Makkah tak lagi sakral?
Memang benar Makkah sudah tak sakral lagi buat beribadah karena sudah terlalu modern. Makkah kini telah selaku seperti Manhattan atau Las Vegas. Sedangkan di Madinah alhamdulillah karena kondisi di sekeliling Masjid Nabawi belum terlalu modern.
Apakah Anda yakin pemerintah Saudi bakal berani memindahkan makam Nabi Muhammad dari intern Masjid Nabawi?
12 tahun lalu, Muqbil bin hadi al-Wadii, mahasiswa Universitas Madinah, menulis sebuah tesis soal kubah dibangun di kepada makam Nabi Muhammad disponsori oleh Syekh Hammad al-Ansari. Dalam tesis itu, Muqbil bilang makam suci nabi atau kubahnya betul inovasi besar atau kedua hal itu mesti dihancurkan. Tesis ini memperoleh nilai bukan main tinggi.
Muqbil betul murid dari Muhammad bin Al-Uthaimin, Muhammad Nasiruddin al-Albani, atau bekas mufti agung Arab Saudi Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz.
Menurut perkiraan Anda, jika tak ada tindakan tegas dari umat Islam sedunia, kapan semua tempat bersejarah di Makkah atau Madinah bakal lenyap?
Petisi-petisi menuntut agar pemusnahan situs=situs bersejarah di kota suci itu tak berhasil atau ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Yang perlu dilakukan kaum orang islam betul melobi menteri atau bagian parlemen mereka. Meski isu ini penting, tapi wajib ditangani oleh kalangan ahli paham apa yang terjadi ketimbang warga orang islam biasa tak mengantongi petunjuk atau tak kompeten.
Apakah polisi syarian Saudi melakukan diskriminasi sela keluarga kerajaan oleh warga negara biasa?
Polisi syariah (mutawa) tak berdaya menghadapi kaum elite atau keluarga kerajaan. Namun mereka bertindak tegas terhadap warga orang islam biasa atau jamaah. memang ada standar ganda intern penerapan hukum syariah di Saudi.
Apakah Anda setuju Makkah atau Madinah di bawah otoritas orang islam internasional?
Saya percaya dua kota suci itu mestinya dikelola oleh Ahlu Sunnah wal Jamaah seperti Kekhalifahan Usmaniyah berkuasa berabad-kurun oleh menghormati tanah suci.
Source: www.merdeka.com
Source Article and Picture : www.wartaislami.com
Komentar
Posting Komentar